Nama: Divya Naila Lestari - 1916071005
Dosen Pengampu: Tety Rachmawati, S.IP., M.A.
Pertemuan 1 (Rabu, 31 Maret 2021)
Materi: Pengantar Ekonomi Politik Internasional (Ekonomi dan Politik)
Ekonomi adalah suatu kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ekonomi politik meliputi antarnegara, bagaimana suatu politik dalam bisnis karena ekonomi dapat memengaruhi kebijakan dalam suatu negara.
Ekonomi politik berbeda dengan ekonomi biasa pada umumnya.
Pertemuan 2 (Rabu, 7 April 2021)
Materi: Macam-macam Perspektif Ekonomi Politik Internasional - Merkantilisme, Liberalisme, Marxis, dan Teori-Teori Kontemporer
Pertemuan 3 (Rabu, 14 April 2021)
Materi: Liberalisme
Pertemuan 4 (Rabu, 21 April 2021)
Materi: Kapitalisme
- Kapitalisme lahir karena ada anggapan bahwa liberalisme kurang tepat.
 
- Perspektif Ekonomi Politik Global Kontemporer
 
Petemuan 5 (Rabu, 28 April 2021)
Materi: Strukturalisme
- Tradisional ( masyarakat pertanian)
 - Tingkat landas (tidak mengandalkan pertanian, sudah mengolah dan didominasi oleh industri)
 - Konsumsi masal (konsumsi masyarakat yang besar)
 
Pertemuan 6 (5 Mei 2021)
Materi: Kosmopolitanisme
Kosmopolitanisme adalah perspektif yang menggunakan sifat kemanusiaan.
Acuannya adalah liberalism. Kosmopolitanisme berpendapat bahwa manusia tidak
hanya warga negara, namun juga warga dunia.
Tokoh dalam teori ini adalah Immanuel Kant. 
Kant mengungkapkan bahwa dalam ekonomi terdapat interdependensi (ketergantungan) pada saat globalisasi. Teori ini yakin bila manusia dapat mencapai kepentingannya bila bekerjasama.
Akibat adanya globalisasi menimbulkan persoalan seperti industri yang mencemari lingkungan, gaji buruh, hak anak, pekerjaan, dan lain sebagainya. Teori ini percaya bila suatu persoalan yang terjadi dalam kehidupan adalah tanggung jawab bersama. Dalam menyelesaikannya, terdapat institusi internasional yang terdapat norma-norma sehingga persoalan dapat teratasi.
Pertemuan 7 (19 Mei 2021)
Materi: Negara dan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan berkaitan erat dengan negara yang memiliki
ekonomi maju maupun negara yang memiliki ekonomi dalam tahap perkembangan.
Menurut United Nations (UN) terdapat
negara dengan pendapatan rendah dan kendala dalam pembangunan berkelanjutan
(Least Developed Countries). Negara-negara yang masuk dalam kategori tersebut
berjumlah 47 negara, termasuk beberapa di negara Afrika, Asia Selatan, bahkan
Timor Leste termasuk didalamnya.
Teori-teori yang menganjurkan peran negara dalam ekonomi
(pembangunan ekonomi):
1. Developmental Theory.
2. Big Push Theory (Ronstein Rodan).
3. Keynesian.
4. Teori Developmental State.
·        
Keynesian melihat adanya Great Depression 1929
(nilai saham yang turun, perusahaan bangkrut, dan terjadi kredit besar di
Amerika Serikat puncaknya pada 24 Oktober 1929). Akibatnya terjadi krisis dan
berimbas pada negara-negara lainnya, sehingga dibutuhkan campur tangan
pemerintah dalam mengatur ekonomi negara.
·        
Teori Developmental State, membutuhkan peran
negara dalam proses industrialisasi.
·        
Developmental Theory, suatu negara agraris
menuju negara modern. Terdapat developed countries & less developed
countries. Menurut developmental theory, perdagangan internasional di negara
maju akan menjadi alat pertumbuhan dan menciptakan keuntungan dari
produk-produknya. Sedangkan negara berkembang cenderung pesimis terhadap
perdagangan, kemampuan menabung rendah, sehingga berimbas pada investasi yang
menyebabkan industri tidak efisien/ maju. Strategi yang harus dilakukan oleh
developmental theory yaitu protectionism (hambatan tariff & non tariff) dan
import substitution.
Teori Pembangunan Menurut Para Ahli
1.      
W.W Rostow
Tahap pembangunan yang harus dilalui negara
untuk menjadi negara yang maju yaitu:
                1.
Masyarakat tradisional (produksi masyarakat masih primitive).
                2.
Persyaratan untuk lepas landas (mencoba mengubah produksi tradisional).
                3.
Take off (pasar sudah terbuka, terjadinya investasi).
                4.
Gerarakan kea rah kedewasaan  (produksi
dengan tekonologi modern).
                5.
Masyarakat konsumsi tinggi dalam memenuhi kebutuhan, kepuasan hidup, dan                               produk mewah.
2. Paul Baran
Negara berkembang sulit mengejar ketertinggalan dengan negara maju, kecuali negara berkembang melakukan revolusi, mendapatkan suplus income, memaksimalkan SDA, dan produksi olahan dengan teknologi.
2.      
Arthur Lewis
Membagi 2 perekonomian:
                1.
Tradisional: produktivitas rendah, namun tenaga kerja tinggi.
                2.
Modern: tenaga kerja rendah, produktivitas tinggi.
Perekonomian tradisional dapat mentransfer tenaga kerja ke ekonomi modern, hal itu menjadi salah satu jalan membangun ekonomi di perekonomian tradisional.
3.      
Ronstein Roden
Pelopor big push theory (negara dapat
melakukan pembangunan ekonomi mengandalkan investasi dalam negeri sebagai
pendorong ekonomi).
Pembangunan Ekonomi dalam Sudut
Pandang Liberal, Neo-Marxis, dan Strukturalis
1. Liberal
Sudut pandang: penjamin pasar bebas
(sekunder)
Solusi pembangunan: membuka pasar dan
FDI sehingga kebutuhan dasar terjamin.
2. Neo-Marxis
Sudut pandang: memperjuangkan
kelas-kelas sosial (primer)
Solusi pembangunan: meningkatkan produktivitas dalam negeri.
3. Strukturalis
Sudut pandang: menjamin pembangunan ekonomi negara (primer)
Solusi pembangunan: melepaskan
diri dari ketergantungan pada negara maju

Komentar
Posting Komentar